IBU yang baik

Sebagai ibu yang baik, memahami anak dengan segala polah dan tingkah adalah hal yang maklum.  Akupun tahu, bahkan berkecimpung didunia anak-anak, belajar teori psikologi anak dengan segala teori behavioristiknya dan lain sebagainya.
Tapi tahukah, ternyata teori tak banyak membantu jika kesabaran hanya sebatas sabar. Harus sabar yang melimpah, sabar yang panjang dikali lebar masih kurang dikali tinggi hingga menjadi isi, menyeluuruuh memenuhi hati.
Bukan hal yang mudah. Iya, saya menyadari sesadar-sadarnya, disinilah saya selalu diuji dengan polah mereka.
Apa saya tak pernah marah?
Ternyata. Saya tak sebagus yang kalian kira, masih harus-harus terus belajar, emosi ku masih saja meletup ketika anak-anak bertengkar satu sama lain berebut mainan, makanan atau lainnya. Emosikuu masih saja bermain-main manakala mereka tak menuruti jadwal makan, mandi atau tidur.

Jika sudah seperti diatas, aku akan diam, memohon ampun.
Ya, Allah, ternyata aku masih belum mampu menjadi Ibu yang baik bagi mereka.

#catatan harian Ummi#