Yang tersisa, ...

Kesibukan sudah terlihat seperti biasa, menyapa, berlalu.

Dirumah.
Belum ada antusias anak-anak untuk memulai aktivitas belajar ke sekolah. Kakak, malah uring-uringan, tak mau sekolah. Semua bisa, jadi alasan. Gak mau samphoan, handuk yang basah, baju yang kurang rapi, kerudung yang tak seragam, duduk didepan motor, ooooo....sabar UMI!!!

Jagoan, dia lebih dewasa, mau mengalah dengan sang kakak, terima kasih,....sayang.
Bagaimana dengan si kecil, dia lebih cerewis sekarang, dah tahu nggak mau ditinggal Umi. "Ikut Umi, ikut Umi", rengeknya ketika akan kutinggal bekerja. Hahh,...ini yang paling sulit, ketika anak menangis melepas Umi bekerja. 

Tempat kerja.
Hawanya masih sedikit kurang fresh. Sisa - sisa On the road, 2 hari nonstop kemarin, Purwodadi - Klaten - Jogja - Klaten - Jogja. Badan belum terkonsentrasi untuk bekerja, mata pun sama, apalagi otak ini.
Sedikit terbantu. Hari ini, ujian kompetensi, jadi anak-anak pulang jam 12. Meski pegawainya, sama jam kerjanya.Selalu di syukuri, apapun keadaannya. Akan terasa lebih nikmat, pada waktunya.

Hmmm... nulispun masih gerayang, kemana-mana. Jadi maklumi saja ya, ...