Ragu

Sejauh mata memandang, pikiranku menerawang, tak sebuah jawaban kudapatkan.
Semua mengabur, entah kemana seperti tak pernah ada.
Udara malam kembali menerpa wajahku yang kuyu, menanti dalam keremangan malam tanpa jawaban yang pasti, dalam kegelisahan yang tak kunjung padam.
Ku cari dalam sujud di penghujung malam, ku tengadahkan kedua tangan selalu berharap kemurahanNya. Lantunan kalamNya menyejukkan kalbu yang gersang.
Dalam derap langkah yang masih tertatih, terseok, tak pula kutemukan kepastian.
Haruskah, maju membawa keraguan yang bersemayam atau mundur membawa asa yang mengembang di rongga dada terdalam ini. Sebuah bisikan datang, "semua yang meragukan datangnya dari syetan".

Semua, membuat ku sakit. Berbaring lemah tanpa daya, pikiranku penuh. Dalam puncaknya, tak dapat kupakai untuk sekedar ber Huuuuuuf. Sungguh, aku lelah.

Ingin. Sekedar kuletakkan hati dan pikiran ini di sebuah tempat terbaik Mu.
Ingin. Ku ikhlaskan segala gundah yang bersarang, mengotori bagian tubuhku.
Dan, Ya Allah. Hamba mu ini terlalu jauh meninggalkanmu, Lupa engkaulah tempat mengaduh kala ku sakit. tempat ku meminta kala kekurangan. Tempat ku bersandar kala lelah menyapa. Tempat dimana tak ada tempat lagi di dunia ini selain pada tempatMu untuk ku kembali.

Hidup dan Mati. Jodoh dan Rezekiku, hanya Engkaulah yang menentukan.
Bismillahi Tawakkaltu Allalah Laa khaulla wa la kuwata illa billah hil 'aliyil 'adzim