Testimoni B :
"B, itu gak bisa bo ong, sekalinya bo ong pasti bakal ketahuan. Raut muka B kan polos...."
" B itu spesial. Bukan beda atau aneh "
tret...tret..tretettt...
Sebut saja B. Begitu.
Sebuah pengakuan itu sulit
Sama sulitnya ketika kau harus mengaku "kentut" dihadapan banyak orang, entah itu bau atau tidak, sama aja itu aib.
Ye lah ...( nyengir_ peace)
Bagaimana dengan sebuah pengakuan perasaan....???
Hmmm ...
Menjadi seorang pemalu bukan lah pilihan, meski begitu aku terlahir sebagai seorang yang pemalu.
Tak banyak cakap.
Juga tak
banyak teman.
Terlahir dari sebuah keluarga sederhana.
Rumah kantor, tempat menghabiskan sepanjang hari-hari.
Kesibukan dapat
membuat lupa akan sesuatu yang pernah “sesak”.
Kesibukan pula yang membuat
hidupku semakin hidup, setidaknya aku dapat menggapai citaku membahagiakan
orang disekitarku.
Ahhh...apa yang dikata seorang pujangga tentang cinta, semua
dapat berubah seketika.
Sebut saja B. Begitu.
Ini Tentang perasaan.
Perasaan yang datang begitu aneh.
Menelingkupku untuk beberapa waktu.
Tak ada yang bisa kulakukan, semua begitu sempurna.
Ini tentang perasaan...
Yang lemah menjadi kuat, yang miskin menjadi kaya,lemah menjadi pemberani, pendiam menjadi...semua berubah tiba-tiba.
Ada satu hal yang tak kutahu, tiba tiba aku merasa kepalaku begitu pusing ketika memikirkan tentang sebuah rasa.
Ada satu hal yang tak kutahu, tiba tiba aku merasa kepalaku begitu pusing ketika memikirkan tentang sebuah rasa.
Ada suatu rasa yang mendadak.
Jantungku terasa hidup berdegup...dug dug dug.
Kulit terasa dingin, pasi wajahku.
Jantungku terasa hidup berdegup...dug dug dug.
Kulit terasa dingin, pasi wajahku.
Inikah???
Sebelum semua ku ungkap.
Sebelum semua pengakuan muncul.
Ini Flasbacknya ...
Pertemuan ku dengan ..., sebut B. Begitu.
Di media sosial...bagi siapapun menjadikan sebuah pertemanan yang jauh dan terputus kembali dekat.
Kami bukan teman yang baru kenal, mengenalnya ( cukup ) untuk dibilang lama ketika kami sama-sama duduk dibangku putih biru berlanjut abu abu.
Meski begitu, awalnya ini hanya sebuah simpati pertemanan. yang bermetamorfosis menjadi rasa.
Yang tak ku tahu itu sejak kapan.
Ini adalah sebuah rasa sejenak, yang dititipkan penciptaNya.
Entah sampai kapan???
Aku mengakui, meski untuk mengungkapkannya jauh melebihi sulit.
Ketakutan muncul ketika rasa itu tak berbalas, atau hanya diacuh saja.
Ahhh...melankolis...begitukah B...
Jika aku seorang pemalu golongan B, mengungkapakannya pun butuh begitu perjuangan.
Iya...aku lupa, kalo kami sama sama bergolongan darah B.
Sebuah cerpen_meski tanpa ending
*ditulis ketika ada seseorang yang mengungkapkan perasaan*
Ini Flasbacknya ...
Pertemuan ku dengan ..., sebut B. Begitu.
Di media sosial...bagi siapapun menjadikan sebuah pertemanan yang jauh dan terputus kembali dekat.
Kami bukan teman yang baru kenal, mengenalnya ( cukup ) untuk dibilang lama ketika kami sama-sama duduk dibangku putih biru berlanjut abu abu.
Meski begitu, awalnya ini hanya sebuah simpati pertemanan. yang bermetamorfosis menjadi rasa.
Yang tak ku tahu itu sejak kapan.
Ini adalah sebuah rasa sejenak, yang dititipkan penciptaNya.
Entah sampai kapan???
Aku mengakui, meski untuk mengungkapkannya jauh melebihi sulit.
Ketakutan muncul ketika rasa itu tak berbalas, atau hanya diacuh saja.
Ahhh...melankolis...begitukah B...
Jika aku seorang pemalu golongan B, mengungkapakannya pun butuh begitu perjuangan.
Iya...aku lupa, kalo kami sama sama bergolongan darah B.
Sebuah cerpen_meski tanpa ending
*ditulis ketika ada seseorang yang mengungkapkan perasaan*
Posting Komentar