Bledug Kuwu

Minggu, 12 Mei 2013 0 comments

 

Sungguh  pagi yang indah. Seindah perasaanku yang berbunga-bunga. Hilangkan sejenak hutang yang berbunga. Si Phoenix merah ku gayuh pelan, Kring…..kring…..kring. Burung – burung beterbangan kian kemari. Kokok ayam masih terdengar, sang mentari pagi masih malu-malu, bintang Venus terlihat berpijar di ufuk.
Betapa bahagia hatiku. Sebahagia burung gereja yang bebas terbang di angkasa.
Jarang-jarang ibu memberiku kelonggaran untuk menikmati hari libur.
Jalanan lenggang, gludak!!…beberapa kali sepeda ini masuk ke lubang jalan. Meski masuk dalam jalur alternatif ke Surabaya, sepanjang  jalan minim penerangan, jalan
disini juga masuk kategori jalan labil. Bisa dilihat dari banyaknya jalan yang terlihat rata namun bergelombang jika didekati.  Selain bergelombang juga banyak lubang. Gludakk!! Untuk kesekian kali.
Kring….kring….kring.
Butiran air keluar dari dahi, pucuk hidung dan punggungku, ku seka dengan perasaan puas. Akhirnya aku sampai.
          Bledug. Lebih tepatnya aku sampai di desa wisata Bledug yang terletak di Kuwu.  Tidak jauh, hanya 4 kilometer dari desaku, Kradenan. Masih sepi, itu pukul 06.00 pagi. Tanah lapang tandus terhampar, jika tak salah saya ingat dari buku LKS luasnya kurang lebih 45 hektar. Ck …ck … berapa kali luas lapangan bola itu?.
Lumpur tersembul keluar dibarengi dengan suara blug….blug dan asap putih yang menyertainya. Dari buku yang pernah saya baca, dan saya lebih suka buku sains daripada dongeng. Letupan lumpur ini masuk kategori fenomena alam yang langka, karena letak desa Kuwu yang jauh dari pantai namun kandungan lumpurnya mengandung garam. Meski garam disini kurang disukai masyarakat karena tidak mengandung yodium seperti garam pabrik. Garam Bledug sebenarnya mempunyai keunikan yaitu yang disebut Bleng (baca ble’ng). Yang dapat dibuat untuk bahan pengawet dan perasa alami khususnya dalam pembuatan  kerupuk karak, jika dibeberapa daerah biasanya memakai borak (bleng pabrik). Jadi! Menurut hemat saya daerah sini cocok sekali untuk memproduksi kerupuk karak Bledug Kuwu sebagai makanan khas. Bagaimana kawan-kawanku, adakah yang tertarik???
Kuarahkan pandangan ke Barat. Diujung tanpa batas itu aku menunggu munculnya sang mentari pagi. Samar-samar. Sang mentari hari ini, Jumat tanggal 10 Mei 2013, punya hajat besar. “ Gerhana Matahari Sebagian”. Mungkin, dibelahan bumi lain saat ini sedang diadakan suatu upacara tolak bala atau ibadah shalat gerhana didaerah lainnya.  Dan saya disini menunggu detik-detik itu. Asa untuk dapat menyaksikan keajaiban kekuasaan Allah atas alamnya.
Saya belum berjodoh dengannya. Telah terlewati masa, sudah setengah jam berlalu, matahari telah nampak dengan sinarnya yang cerah.
Kring….kring…kring
_Nostalgia dikampung halaman_

 
 

 
 

 

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. My Note's - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger