Apa kata mereka. Mereka bilang puber. Mereka bilang banyak gaya, cari perhatian, mereka bilang bla...and...bla...bla.
Tanpa bertanya. Hebat juga mereka punya jawabannya, yang aku sendiri terkaget-kaget membacanya.
Perlukah aku katakan ini?
Pertanyaan pertama yang muncul ketika saya ingin balik mengomentari ...
Tentu saya harus bijak punya bahasa.
Pada pertemuan bulanan dengan Direktur Yayasan tempat saya bekerja, sang Ibu berkata " Sebelum Kalian (Guru) menyuruh murid percaya diri, kalian harus lebih dulu percaya diri. Belajarlah. (kurang lebih seperti itu yang saya tangkap)."
Sekelumit kata yang banyak makna. Harapannya mau belajar dan terus belajar layaknya murid.
Apalagi dengan banyaknya fasilitas pendukung yang bisa dipakai oleh kami,studio musik, perangkat gamelan, angklung, biola, jimbe, kolam renang, tapak suci/karate, tari, Lab IT dan lain sebagainya.
Selalu menjadi pembelajar, tak mudah menyerah dan selalu antusias.
Rasa ANTUSIAS yang besar membawaku untuk banyak mencoba beraneka ragam kesenian. Dan tugas saya sebagai Guru yang mendampingi anak dengan kebutuhan khusus hal ini lebih bermanfaat.
"Tidak ada pencapaian terbesar tanpa antusias...."
Orang boleh mengatakan apapun tentang saya dan apa yang saya lakukan. Saya tak akan menyerah. Semangat mencoba. Good Luck.
Posting Komentar