Betapa dinginnya Kota Yogyakarta.
Ingin rasa hati menarik selimut
Membungkus raga...Ku acuhkan.
Trrrrrrt ....Trrrrt
Aku terbangun, tergugah untuk bersegera mengambil Hape, bukan sms atau telepon, hanya alarm yang kupasang. Bertanda "bersegera untuk bangun, HEMA".
Kota Yogyakarta bermandikan hujan, tercium segarnya khas tanah yang lama menantikan sapaan air langit.
Sapaan langit? bukan hanya tanah, akupun rindu ...
Ahh...aku kan dah terbangun.
Bersegeralah, basuh tuh muka. Suara sapaan mengiang-ngiang kepadaku, untuk menghadap kepadaNya.
September.
Bulan yang sama dengan bulan ditahun yang lampau, begitu banyak kenangan yang menjadi saksi atas kemurahan rahmatNya. Bulan dimana kenangan hidup terukir indah disini. Mengarunginya bersama sang nahkoda. Berlayar mengarungi luas samudera kehidupan. Hampir, terombang-ambing ditengah luas samudera, saat sang nahkoda tak lagi ditempatnya.
Kini, ku lah pemegang kendali. Sepanjang bumi terus berputar, langit terus menaungi, hidup ini terus berlanjut. Meski ragawi telah lama terkubur, semangat tetap mencintainya masih selalu meletup dihati ini.
Aku merindukannya.
#Catatan harian ummi#
Kini, ku lah pemegang kendali. Sepanjang bumi terus berputar, langit terus menaungi, hidup ini terus berlanjut. Meski ragawi telah lama terkubur, semangat tetap mencintainya masih selalu meletup dihati ini.
Aku merindukannya.
#Catatan harian ummi#
Posting Komentar