Bagaimana jadinya ketika anak sering melihat orangtuanya bertengkar, menjadi saksi kelurga yang patah, korban bulying sang pembantu. (Naudzubillah)
Saya bukan pakar konseling keluarga apalagi pakar psikologi.
Dengan kasus didepan mata, melihat langsung kejadian.
Saya merasakan bagaimana anak tersebut tumbuh dilahan yang rawan. Belum tanggungannya ketika nilai yang ia bawa kerumah.
Sedihh.
Cerita ini hanya kulit.
Semoga engkau, wahai anak, semoga Allah selalu menjagamu dalam bimbingannya.
Posting Komentar