Belajar ?? diusia tak lagi muda.
Dengan otak kapasitas beberapa gigabyte sudah banyak
terpakai untuk masalah rumah, kerja, pribadi, lain-lain.
Huahhh...belum lagi ngantuk. Jiann tak bisa ditolerir.
Datang-datang, barusan ku sudah tidur, kenapa datang lagi.
Betul, otakku ‘kayak’ menolak untuk ku ajak berkelana
menelusuri rimba deretan angka, kalimat asing, dan kata-kata analogi. SKS, tak
lagi ampuh.
Air putih, susu, teh sampai kopi, dopping untuk bertahan
hanya mampu terpakai diawal waktu, selebihnya ‘balance’ ngantuknya.
Menjadi ibu, menghadapi beberapa anak dengan karakter
berbeda-beda, tentu berbeda dengan menghadapi se deretan angka yang telah pasti
jawabnya.
Lebih mudah mana ???
Lebih mudah mana ???
Saya bilang sama sulitnya.
Meski terus terang lebih sulit menghadapi sederetan
anak-anakku, yang kalo dijumlah 1 tambah 1 seharusnya dalam deret angka ketemu
dua.
Ternyata tidak, satu tambah satu, kini malah berlipat
banyaknya, karena teman-teman dilingkungan sekitar menjadi teman anak-anak
saya.
Berlipat masalahnya, jika dua-duanya berkumpul, tangis tawa
semakin riuh menggema ditingkahi tawa bulek dan umi yang ikut nimbrung.
IYa...karena anak memang bukan sederetan angka-angka yang
sudah pasti dapat ditebak jawabnya.
Posting Komentar