Sepotong Makna Hidup

Senin, 21 Juli 2014 0 comments

Malam datang
Gelap ...
Hujan membuat semuanya sempurna
Hening ...
Rintikan air hujan terdengar berirama dengan desau angin.
Dingin ...



Dia masih terjaga.
Sedang tertelungkup di ruang kamar dalam sajadah kecil.
Tak bisa tidur selepas mengantar tidur si bungsu dengan dongeng "si Ular dan Kerbau" karangannya.
Itulah yang dilakukannya, saat mata tak mau terpejam.
Ketika semua kenangan berseliweran, kembali berputar.
Ketika semuanya menerabas deras hati yang sebenarnya mulai tertata.
Mengadu ...

Mata basah.
Basah oleh sebuah pengaduan.
Semua terasa berat... Ya Allah.

Dia kehilangan separuh kehidupan, kehidupan yang tengah dibangun
Semua terasa cepat sirna

Dan... Ya Allah, amanah ini terasa berat.
Menjadi Umi dan Abah sekaligus untuk ketiga anaknya yang masih Balita.
Dia tak kunjung mampu berdamai dengan perasaan kehilangan.
Hatinya lemah.

Hening.
Semua kenangan sempurna mengukungnya.
Dan, ... bukankah malam-malam seperti ini dia selalu habiskan bersamanya di ruang baca.
Membahas segala cerita tentang anak-anak, rencana masa depan dan ....semua terasa menyesakkan dada.
Dia sedang merindu
Dulu, Umi selalu dapat menyandarkan diri kepada Abah jika masalah datang.
Semua masalah terasa mudah diatasi
Semua urusan terselesaikan tanpa perlu ia tangani

Dan sekarang.
Dia tergugu, butiran air menerabas cepat tak terbendung.
Hal yang tak ia lakukan dulu ketika mendapati jenazah Abah terbujur kaku. Tabrak lari.
Dia tak bisa melakukan itu didepan ketiga putranya.

Pengaduan-pengaduan inilah yang ia lakukan dihadapan sang Khaliq
Ia meyakini sebagaimana suaminya selalu berpesan kepandanya
"Allah lah pemilik rencana masa depan yang sempurna".
Allah...

Empat tahun berlalu dengan baik
Dan amat baik.
Terlalui sungguh dengan kuasa Nya
Dia sungguh terbantu dengan keriangan ketiga putranya, bukan sebaliknya.
Putra-putrinya yang lucu nan menggemaskan
Celoteh si bungsu, tingkah si ganteng dan pertanyaan kritis si sulung.
Yang karna itu semua ia menjadi jago mengarang cerita tiap malam.

Ya...Allah
Ia terisak lebih dalam.
Tangisnya kini pecah... Sungguh ada kelegaan tersendiri dalam hatinya untuk bisa mengadu semua urusan hidupnya.
Ia memang harus bersyukur
Syukur atas semua rancangan Allah yang terbaik untuknya.

( _ )

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. My Note's - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger