Nitip Anak

Minggu, 26 Juli 2015 0 comments

Tgl 27 Juli 2015 bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah di Jawa Tengah, khususnya.
Hari ini pula saya mengajukan diri untuk mengantar ponakan bersekolah di sebuah TK didaerah saya, Tk yang jadi idaman adalah sebuah TK Islam swasta.
Karena memang saya Free, alias nganggur dirumah.
Masuk pukul 07.00 pagi.
Saat ketika sekolah yang saya tuju sedang rame rame nya para penunggu, terutama mereka ibu-ibu.

Ini pengalaman saya yang pertama, meski saya sudah menyekolahkan kedua anak saya, namun di momen seperti ini saya tak pernah mendampingi mereka, sama dengan adik saya saat ini yang meminta saya untuk menggantikan perannya.

Ketika saya sampai disana, kelas sudah terisi penuh.
Anak - anak berhamburan, bermain dan membeli jajan "jadi keingat masa lalu"..., pun begitu saya sebenarnya tidak begitu setuju dengan acara pagi ini ketika melihat beberapa anak sudah "jajan".
Bisa jadi karena saya sudah lama tidak berada dikampung sehingga melihat pemandangan anak-anak jajan sembarangan "menu dan pilihan makanannya" saya sedikit bergidik "aduhhh!!!".
Anak saya juga ikut ikutan minta jajan, "hhhh"...mau apalagi yang lain begitu, tak bisa saya cegah menggunakan teori kesehatan.

Pukul 08.00 sekolah dimulai.
Di dalam kelas telah terisi murid dengan penuh.
Bahkan gurunya ( 1 guru banding 35 ) terlihat dua kali bolak balik mengangkat kursi.

 Saya penasaran bagaimana guru ini mengajar dengan kondisi murid yang beraneka macam usia ini.

Saya perhatikan dan saya nikmati lewat jendela depan kelas yang terbuka.
Bukan saya saja yang berada didepan jendela kelas, ada sekitar sepuluhan orangtua yang posisinya seperti saya, memandang guru lewat jendela dan pintu.
Ini pemandangan yang biasa dikampung, namun mungkin berbeda dengan ketika saya mengajar di sekolah kota. Saya membayangkan jika saya dalam posisi guru TK tersebut, mungkin saya akan grogi...untung tidak.

Pembelajaran berlanjut didalam masjid. Disana  telah berkumpul banyak siswa SD, dari dialog saya sebentar dengan guru SD, saat ini jumlah murid SD telah didapat 120 murid dari kelas 1 sampai dengan 6. JUmlah yang lumayan mengingat ini SD swasta. Jika dibagi 6, satu kelasnya berkisar 20 siswa.

Saya menyimak.
Mendengarkan, tertarik. Sambil membayangkan dapat membuat sekolah sendiri.
Disini SPP TK sebesar Rp 30.000,00. Dari bisik bisik ibu ibu yang saya dengar, ada yang bilang mahal. Ada yang bilang lumayan. Hmmm....

Kalo menurutku ini SANGAT MURAH SEKALI.
Coba bayangkan, asumsi sederhananya begini ...
Anda punya sepeda motor, titip ke tukang parkir. Selama 3 jam.
Sepeda motor anda hanya tergeletak tak diapa apakan (masih untung begitu, lhaa kalo ada yang hilang misal Helmnya ). Kita hitung, untuk membayar sepeda motor yang anda titipkan ke tukang parkir sebesar Rp 1500,00 per hari kali 20 hari sudah sebesar Rp 30.000,00.

Harga yang sama ketika anda menitipkan anak ke TK ini. Dengan harga Rp 30.000,00, anak sudah bisa ngaji, nulis, baca, hitung dll.
Wowwwwww....bukan!!!

 #ini pengalaman saya hari ini#





Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. My Note's - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger