Apa kamu punya mimpi??
Cita-cita! hendak jadi apa jika besar nanti??
Polisi? Dokter? Pelukis ? Guru ? Pemain bola? Penari? Penemu
listrik?
Tersenyum.
Jika besar nanti apa yang kamu inginkan?
Laki-laki dihadapanku tersenyum. Kulitnya putih, badannya
tinggi kurus, wajahnya Ganteng khas artis "Korea".
Dia tersenyum lagi, menari berputar dengan kakinya yang
lincah.
Sambil sesekali tersenyum "cantik" didepan cermin.
Laki-laki dewasa itu berusia 13 tahun. Ia terlahir dengan cedera otak.
Tingkat kecerdasannya sekarang hanya setara dengan bocah 7
tahun. Ia terkurung dalam tubuh dewasanya.
Dalam dunianya, mungkin ia hanya kenal bahagia.
Ia tak terbebani soal matematika yang rumit, struktur bahasa yang komplek dan persoalan hidup yang kian membumbung bak gunung. Atau kekhawatiran ku saja untuk membuat soal hitung untuknya, yang hampir dua tahun ini yang tak bertambah- tambah.
Ia tak terbebani soal matematika yang rumit, struktur bahasa yang komplek dan persoalan hidup yang kian membumbung bak gunung. Atau kekhawatiran ku saja untuk membuat soal hitung untuknya, yang hampir dua tahun ini yang tak bertambah- tambah.
Justru ialah orang terbahagia. Hidup dibui kepuasan tak
menyunggi mimpi-mimpi atau derita. Yang tersisa hanya kebahagian hidup saat
ini, tersenyum.
Saat sebagian kami berdebat dengan angka-angka patokan yang
terbaik diberikan kepada seorang anak yang berprestasi, dia masih tersenyum. Melumerkan
kesan-kesan ego ku, merontokkan nilai-nilai standarku, dan kuberikan dia nilai
terbaik bagi kebahagian dan senyum ikhlasnya.
Posting Komentar