Otak. Meski bentuknya kecil tak terlihat, tersimpan didalam
kepala kita. Perlu kita akui ketangguhannya dalam menyimpan memori
berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Berpuluh-puluh tahun yang lalu!! Seorang anak perempuan masih
ingusan, innocent, sering jadi bahan olok-olok an teman, ditambah kecerdasannya
yang kurang.
Kita sebut saja namanya
Ina, nama yang biasa kita lihat dipunggung – punggung para pemain bulutangkis
Indonesia yang artinya Indonesia. Harusnya ini nama kebanggaan. Ina seharusnya
mereka, para teman sekelas dan sepermainan memanggilnya. Mereka malah memberi
julukan Ina dengan nama si belang. Nama yang disematkan karena kekurangan
fisiknya.
“Hei, si Belang”
“Belang mana??”
“Gak mau dekat-dekat dengan si Belang, ketularan nanti”
“Sana!! Jangan ikut kelompokku”
“Hiiii, ada si Belang”
Ina tampak santai menanggapi berbagai cerca teman-temannya.
Namun tahukah kalian dalam otaknya yang tersimpan dikepala tak terlihat. Dia
merekam menyimpannya ke dasar paling
dasar otaknya, ini berarti memori ini siap meledak kapanpun dalam bentuk
bagaimanapun.
Waktu terus bergulir, siang berganti malam. Kemarau berganti
penghujan. Tahun berganti tahun, begitu seterusnya. Hukum alam berlaku,
kehidupan berputar. Ina berubah. Anak perempuan ingusan, innocent, sering
menjadi bahan olakan ditambah kecerdasan yang kurang. Kini, Ina tak lagi
belang, Ina tak lagi ingusan, tak lagi Innocent, bahkan berhasil menuntaskan
kuliah disebuah kampus bergengsi.
Tekad kuat setangguh baja, membuat Ina berubah seratus delapan
puluh derajat. Anak perempuan ini menjelma seorang gadis cantik, luar biasa
cantik. Teman sekelas dan sepermainan masa kecil berebut mendekati Ina dengan
segala upaya. Tak ada lagi bahan olakan,…bahkan mereka lupa pernah ada Ina si belang
dalam memori mereka.
“ Hei Ina cantik”
“Mau kemana Ina, kuantar yuk”
“kasih nomor teleponmu, biar aku bisa menelponmu kapanpun
dimanapun”
“senang kalau bisa berdekatan dengan Ina cantik”
“aku main kerumahmu, yaa”
Ina gadis cantik tersenyum. Memori otaknya berputar-putar
belasan tahun yang lalu. Berkecamuk
antara senang dan marah yang terpendam, siap meluluhlantakan benda didekatnya.
Wajah diam dan santainya adalah wajah menunggu waktu yang tepat. Gadis cantik
itu membalas perlakuan teman, berpuluh tahun yang lalu dengan membuat mereka semakin
susah untuk mendekatinya, bahkan untuk bertukar nomor telepon. Gadis cantik
dengan segunung kebencian pada teman-temannya. Otaknya berputar merekam setiap
jejak yang ditorehkan sang kawan.
Tahukah kalian!! Bullying. Apapun bentuk bullying yang pernah
kalian lontar kan baik kepada teman, adik kalian, bahkan mungkin kepada
anak-anak kalian, berefek sangat panjang.
Kalian lupa!! Meski kalian lupa, penerima bullying tak akan
lupa atas perlakuan kalian. Gadis cantik Ina hanya sepersedikit contoh yang
saya ambil. Efek balasan juga masih terbilang biasa.
Bullying mengambil kata bully yang artinya ancaman. Bullying dapat
berupa :
-
Menyisihkan seseorang dari pergaulan.
-
Menyebarkan gosip, membuat julukan yang bersifat
ejekan.
-
Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya.
-
Melukai secara fisik
-
Mengintimidasi atau mengancam korban.
Adapun efek pada korban dapat berupa :
-
Depresi
-
Rendahnya kepercayaan diri/ minder.
-
Pemalu dan penyendiri
-
Merosotnya prestasi akademik
-
Merasa terisolasi dalam pergaulan
-
Terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri
Posting Komentar