WARISAN UMI

Sabtu, 26 Oktober 2013 0 comments


Ada macam cara belajar yang unik dan menyenangkan.
 Usia 1 sampai dengan 5 tahun, adalah ‘golden age’, usia emas. 
Saya tahu teorinya. 
Tapi yang tak kutahu adalah cara penerapanya. 
Karena setiap anak unik, dan saya juga salah satu anak (mantan anak maksud saya) jadi saya juga unik. 
Unik ketemu unik, jadilah pembelajaran seperti saat ini.
Malam ini. 
Anak bermain-main. Berteriak halus sampai sedikit lebih ditinggikan suara, anak-anak tak mengindahkanku.
 “Umi hitung sampai tiga, tidak ngumpul dekat Umi, tak ada bonus main di kamar, kumulai hitung, ...tiga”. Anak-anak sudah berada didekatku.
“Hafalan satu surat, surat Al Fatehah, baru boleh melanjutkan main” lanjutku memberi aba-aba. 

Azis langsung siap melaporkan hafalannya, meski yang keluar bukan surat melainkan do’a belajar lengkap dengan syahadadnya, ajaran setiap pagi di sekolah.
Kutahan tawa dan ku tunggu sampai selesai, baru ku betulkan. 

Giliran sang kakak. 
Saya yakin kakak Azka hafal (batinku). 
Ku tunggu, tak ada suara yang keluar. Hasil laporan sang guru, anak saya ini memang special, lebih suka main ketimbang belajar,...glodakk...malu gak!!!

“Mbak, Umi hitung ya,...tiga” jurus andalan ku keluarkan. 
Hafalan keluar dari mulutnya, namun tak jelas terdengar, ku suruh dia mengulang dengan benar. Bukan mengulang, dia malah menangis. 
Ooo...salahku dimana?...”ku ulangi perintahku, “mbak,...boleh main, hafalan satu surat untuk Umi” kataku lembut.
Masih sama, tak terdengar, hanya mulutnya yang menganga, mengatup. 
Waduhh, sabarrr.
Belajar hafalan malam itu selesai. Untuk anak-anak. 
Tidak untuk Umi.

“Umi, azis minta tolong dibuatkan susu” rengeknya. 
“Boleh, ada kuncinya, surat An Naas”, jawabku tersenyum. 
Masih sama kini yang keluar surat Al Fatehah, dan kami ulang bersama dengan benar.
 Satu botol susu untuk Aziz. 
Melihat itu, Azka tentu tak mau ketinggalan, susu adalah minuman favoritnya, mana tahan jika melihat adiknya membawa botol cokelat.
“Umi, Azka iya”, rengeknya. “Boleh, satu surat, An Naas”, ........
Lancar, Alhamdulillah.

“Wahai, anak-anakku semoga engkau menjadi anak  yang sholeh-sholehah. 
Umi tak mampu memberimu harta yang melimpah, semoga ilmu yang bermanfaat ini adalah warisan terbaik dari Umi untuk kalian”....Mmuuuaah...cium sayang untuk kalian selalu.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. My Note's - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger