Senang.
Iya.
Menerima kabar bahwa teman saya yang sempat menghilang beberapa hari seperti ditelan bumi ini tiba-tiba mengirim kabar kepada saya.
Isinya, singkat padat sedikit lebihnya tak jelas, hehe, nggak apa, sudah biasa.
Teman, menghilang dan bermunculan bak jamur dimusim penghujan.
Yang jelas, saya cukup lega, setidaknya yang ku tangkap dari bahasa sms, dia tak sakit hati dengan apa yang pernah terlontar dalam pembicaraan -pembicaraan kami di dunmay.
Pelajaran yang bisa kita ambil, bahwa dunia maya itu berbeda dengan dunia nyata, sadari itu!!!. Untuk itulah saya juga sedang absen dari facebook.
Nulis di Facebook, sama halnya tantangan dengan mencari banyak teman dan musuh. Kapok lombok. Hanya absen sebentar saja kok.
Menenangkan diri, lebih tepatnya memperbaiki diri dulu.
Menulis hal yang perlu, dan seperlunya saja.
Masih ditopik yang sama, Facebook.
Jika saya seringnya menulis tanpa berpikir isi tulisan saya ini menyinggung apa tidak ketika ku upload disana.
Asal ngomong, asal tulis, benar kapok lah saya.
Keuntungan yang bisa kuambil ketika bersosial di dunmay adalah keikutan di komunitas menulis, disana setidaknya info-info lomba bertebaran, tulisan-tulisan karya penulis seperti saya (lebay ah dikit) bisa kita baca dan dapat kita pelajari dengan sepuasnya.
Dan zaman telah berubah, zaman telah berganti dengan begitu cepat dengan kehadiran dunmay. Orang tak lagi harus berkunjung kerumah-rumah jika mau ketemu dengan teman. Cukup, status mereka terpampang dan diketahui oleh teman, chating-chating menggantikan telepon.
Tapi sekali lagi saya juga tetap menghargai mereka yang masih anti dengan dunmay. Masih asyik dengan rutinitas lama yang dianggap orang ketinggalan zaman. Dan saya sendiri juga menyukai tradisi lama, bertemu dengan kawan lebih enak di dunia nyata.
Posting Komentar