Darimana 'juntrungannya', ...
Saya umpamakan ketika kita enak-enak makan lele, kok ya ndelalah durinya nyangkut ditenggorokan. Sakit kan tentunya. Ya, itu dia pepatah bilang "menjadi duri dalam daging".
Seorang teman berkisah, teman saya ini belum menikah. Cantik (versi saya), mandiri, berkerudung, santun. Satu yang belum melengkapi dia (versi teman-teman), dia belum menikah.
Banyak yang tertarik dengannya, satu dua ia tolak. Beberapa waktu yang lalu kira-kira sebulanan ketika saya intens berdialog dengannya di situs maya, dia mengatakan jatuh cinta kepada seseorang yang pernah menjadi masa lalunya. Tidak ada yang keliru ketika dia akhirnya mengatakan jikalau yang ia sukai itu telah memiliki keluarga. Saat disuruh memberi masukan, saya hanya ber hhhhhhhh, semoga masalahmu segera terselesaikan kawan, ingat jangan pernah menjadi duri dalam daging, ya !!
Setelah dialog intens itu, kami lama tak bersua, dengar-dengar kini ia telah menikah, bukan dengan masa lalunya.
*Masa Lalu*
Setiap diri kita pastilah memiliki masa-masa indah dimasa lalu, masa yang mana sebagian dari kita memilih untuk terus mengabadikan moment terindah saat muda dengan menyimpannya rapi dalam hati, menjadi bagian hidup yang tak akan pernah terlupakan. Meski silih berganti kenangan - kenangan yang lain siap menggantikan moment masa lalu itu.
Apa ada yang salah ketika kita menyimpan masa lalu kita ?
Saya kira jawabanya ada dimasing-masing diri kita. Jawab saya, biarlah antara saya dan Tuhan yang tahu masalah isi hati,....HATI-HATI!!!!
Posting Komentar