Keberuntungan menyapaku pagi ini, banyak.
Dua peri kecil terbangun dari tidur pulasnya, tanpa rengekan, jeritan apalagi tangis yang biasa pecah di pagi buta saat sang ibu tak berada disampingnya.
Pagi ini mereka sangat manis, Thank'S Allah.
Bangun tidur, mandi, berbenah, sarapan, semua lancar.
Bonus percakapan hangat bersama mereka disepanjang jalan.
"Umi, temanku Ikhsan itu.. kalo telat berangkat berenang selalu diantar mamanya lho, terus ditungguin.
Umi, aku juga mau ditunggu in."
"Umi bekerja, mbak Azka. Kalo mama Ikhsan tidak bekerja, jadi bisa nungguin".
"Terus, siapa yang bekerja, mi"
" Papanya"
"O..ya. Kalo Abah belum meninggal yang cari uang kan Abah ya, mi.
Terus, Umi bisa nungguin aku berenang, ya ...", Azka tertawa lebar.
"Iya" aku tersenyum haru.
Beda percakapan dengan si adik.
"Umi, besok beli mobil itu ya ( menunjuk mobil putih di sebuah Showroom )"
"Berapa mas?"
" Tiga (menunjuk 3 jarinya ). Umi satu, aku satu, mama fina satu."
"Iya, InsyaAllah. Do'akan ada rezeki untuk membeli mobil itu ya."
"Ya ( dia tersenyum puas)"
Dan aku tersenyum geli, mengusap kepalanya. Dua peri kecilku.
#Catatan harian UMMI#
Posting Komentar